Sabtu, 14 Agustus 2010

Aku Memahami Atheis

Tiba-tiba hatiku terketuk setelah membaca sebuah artikel yang telah ditulis oleh seseorang. Akhir-akhir ini aku penasaran dengan maksut atheis, menurut temanku atheis itu adalah orang yang tidak memiliki kepercayaan atau agama, tepatnya tidak mempercayai adanya Tuhan dan mereka lebih mempercayai dirinya sendiri.
Aku membaca sebuah artikel yang mengungkapkan kekesalannya pada semua orang yang mengumbar agamanya, sementara orang tersebut mengatakan ia muak dengan orang-orang itu, ia juga mengatakan bahwa Tuhan mereka hanya memanfaatkan mereka untuk mempromosikannya. Astagfiruwlaha adzim, naudubillah himindalik. Bukannya apa tapi aku sungguh tidak mengerti dengan maksutnya, aku menghargai dengan apa yang ia mengerti, pahami dan yakini tapi yang tidak aku pahami kenapa ia mencela Tuhan.
Aku mengatakan mengerti dan memahami kata-katanya karena dulu aku juga pernah memfikirkan sesuatu yang berkaitan dengan Tuhanku, Allah hingga membuatku nyaris tak mempercayai-Nya atau bahkan semuanya. Semakin aku memikirkannya aku semakin bingung dan juga tidak mempercayai keberadaan-Nya, aku merasa Ia tidak benar ada tapi karena pada saat itu aku masih mengaji jadi semakin hari aku semakin lupa dengan apa yang tlah aku fikirkan. Sesekali pemikiran itu terkadang selalu melintas dalam fikiranku hingga membuatku hampir gila memikirkannya. Sungguh mengerikan saat aku mulai memikirkannya, keresahan selalu melanda hatiku saat aku mulai memikirkannya. Tapi aku terus melawan perasaanku karena selama bertahun-tahun aku juga mengaji di sebuah pesantren setiap hari aku selalu mendapatkan ilmu tentang yang berkaitan dengan Tuhanku. Meskipun mengaji pemikiran itu terkadang masih saja muncul tapi karena keyakinanku mulai kuat dan aku juga mulai remaja aku selalu menghentikan pemikiranku sebelum aku masuk dalam pemikiran yang menyulutkanku.
Sampai pada suatu hari saat pelajaran Pendidikan Agama Islam, entah apa yang aku pelajari aku sedikit lupa tapi ada satu yang aku ingat dan sampai saat ini pelajaran itu melekat dalam hatiku dan mulai membuatku semakin yakin dengan keberadaan-Nya. Ternyata islam melarangku untuk memikirkan-Nya karena sebagai manusia biasa aku tidak akan pernah kuat untuk memikirkannya seperti yang telah aku alami. Sejak saat itu aku mulai mempercayai tapi sebelum aku betul-betul mempercayai apa yang tlah dikatakan guruku, beberapa hari setelah pelajaran itu diberikan tiba-tiba pemikiran itu muncul dan mulai melandaku lagi. dan aku mulai menguatkan hatiku untuk tidak memikirkannya dan setiap aku ingin memikirkannya aku selalu mengingat kata-kata guruku yang tlah diterangkan dalam hadist dan Al-Qur’an. Ini merupakan pengalaman berharga untukku.
Itulah sebabnya aku mengerti dengan maksut atheis itu menulis kepercayaan atheisnya karena mungkin apa yang ia pikirkan hingga membuatnya tidak ingin memeluk agama juga pernah aku alami tapi aku memiliki cara untuk mengatasi kelunturan imanku.
Entah apa yang sebenarnya aku pikirkan sekarang tentang orang itu, aku bingung dengan maksutnya seakan-akan ia mencela semua orang yang memiliki agama. Setahuku, di Indonesia pasti semua orang memiliki agama karena saat sekolah pasti ada pelajaran agamanya dan pelajaran agama itu tergantung dengan agama mashing-masing. Lalu, bagaimana dengan dia yang tidak memiliki agama ? tidak mungkin dalam rapotnya tidak dituliskan nilai agamanya. Ini adalah kejadian aneh pertama yang pernah aku temui dalam hidupku, seseorang yang hidup tanpa agama. Dulu aku tidak mempercayai dengan adanya orang-orang yang seperti itu tapi aku mulai mempercayai saat aku tau mayoritas penduduk Korea tidak memiliki agama alias atheis tersebut, ada 70% dari jumlah penduduknya yang tidak memiliki agama. Itu nilai yang sangat menakjubkan.
Bagaimana mereka hidup tanpa Tuhan, tanpa keyakinan ? Bukankah agama juga memberikan banyak pelajaran tentang hidup ? Ini benar-benar membuatku bingung. Aku saja yang memiliki agama terkadang masih merasa tidak tenang, lalu bagaimana dengan orang-orang itu ? apa merekasudah mati rasa untuk merasakannya ?
Artikelku ini bukan bermaksut untuk mencela para atheisme tapi aku hanya menyampaikan apa yang sedang ingin aku sampaikan dan fikirkan. Aku juga ingin memberikan sedikit masukan untuk para atheism di seluruh Indonesia atau jika Allah menghendaki semua atheisme diseluruh dunia bisa membacanya. Amin!
Mungkin hanya masukan dari gadis remaja yang juga nyaris hampir menjadi atheisme.
Yakinilah hidup kita ini tergantung keberadaan-Nya karena tanpa Tuhan belum tentu ada kehidupan di muka bumi ini. Sebenarnya semua yang kita miliki ini berasal dari Tuhan, Tuhan yang menciptakan kita, Tuhan yang mengatur hidup kita. Tuhan maha segalanya, hidup dan mati kita pun tergantung Tuhan. Kita hidup di dunia ini bukan hanya untuk tinggal dan menikmati seisi bumi saja, tapi kita juga memiliki tujuan. Tujuan semua orang adalah mendapatkan surga, surga yang dijanjikan-Nya. Surga adalah sebuah tempat terindah yang akan kita tempati setelah kita mati. Setelah mati kita masih memiliki kehidupan lain tapi tergantung kita dimana kita akan tinggal. Surga atau neraka, surga untuk orang-orang yang beriman dan bertakwa (istilah dalam islam, tidak tau istilah dari agama lain) dan nerakalah tempat orang yang tidak beriman dan bertakwa. Surga adalah tempat yang sangat indah disbanding segala tempat indah lainnya yang pernah kita lihat di dunia, kebahagiaanlah yang selalu kita dapatkan di surga. Dan neraka adalah tempat yang sangat-sangat buruk karena disana ditempati oleh orang-orang yang tidak beriman dan bertakwa, di neraka kita selalu disiksa sesuai dengan hal-hal buruk yang pernah kita lakukan di dunia. Untuk mendapatkan surga sangat mudah caranya (.^_^. V), hanya dengan beriman dan bertakwa kepadanya kita bisa mendapatkannya.
Maksut beriman adalah percaya, percaya dengan adanya Tuhan dan semua yang harus kita percayai sesuai dengan apa yang dituturkan-Nya (Dalam islam dapat dibaca pada Al-Qur’an atau hadis, jika agama lain aku tidak terlalu mengerti mungkin bisa dibaca pada kitab-kitab seperti kitab kudus tapi mungkin karena aku lupa nama kitab-kitabnya) dan maksut bertakwa adalah mau menjalankan segala perintah dan larangannya.
Agama juga bisa memberikan kedamaian dalam hati. Aku tidak bisa memaparkan banyak-banyak tentang Tuhan karena terlalu banyak hal yang ingin aku sampaikan tentang Tuhan karena bagiku Tuhan adalah segalanya. Meskipun aku masih merasa masih belum bisa beriman dan bertakwa secara keseluruhan aku selalu berusaha untuk mencapainya.
Mungkin hanya ini yang bisa aku sampaikan, semoga ini bisa membuat semua orang yang tidak memiliki agama segera dapat mempercayai Tuhannya. Kita tidak bisa saling membeda-bedakan antar agama karena setiap orang yang mempercayai adanya Tuhan dan sudah memluk agamanya selalu menganggap Tuhan dan agamanyalah yang paling benar. Sebagai orang islam aku mempercayai dengan adanya Allah dan aku juga menganggap agamakulah yang paling benar. Setiap orang pasti beranggapan sama denganku. Dan untuk para atheisme yang berniat segera memeluk agama sebaiknya jangan hanya bertanya pada orang-orang yang telah memiliki agama saja karena setiap pemeluk agama memiliki pendapat yang berbeda-beda tentang agamanya dan itu bisa sangat membingungkan dan membuat kalian semakin bingung dan bahkan semakin tidak ingin mempercayainya, kita tidak akan mengerti mana yang sebenarnya agama paling benar tapi saat semua orang tlah mati, barulah kita mengerti mana yang sebenarnya agama yang benar. Jadi, gunakaanlah penalaran secara betul-betul, bukan hanya dari infroman secara mulut ke mulut tapi dari buku-buku agama atau dari kitab-kitab dari agama masing-masing. Aku tidak terlalu mengerti tentang agama lain jadi yang aku sebutkan hanya Al-Qur’an karena aku sering membacanya dan itu yang bisa membuatku yakin.
Bukannya aku tidak mendukung para atheisme untuk masuk ke agama islam tapi aku tidak ingin memaksa tapi juga ada baiknya jika kalian masuk islam. Jika ada yang masuk islam kalian juga bisa minta tolong padaku untuk menjelaskannya. Aku akan senang jika kalian berfikiran seperti itu.
Seperti cukup sampai sini dulu karena aku udah kehabisan kata-kata. Sebelumnya aku minta maaf jika aku mengucapkan kata-kata yang menyinggung pembaca atau membuat kalian jengkel. Niat aku hanya ingin menyelamatkan para atheisme dari kekesalan mereka dan dari api nerakan yang akan menyikasanya saat kematian tiba.
Wassalam . . . . . . .

Tidak ada komentar:

Posting Komentar