Kamis, 25 November 2010

Di Balik Pintu Coklat Dua Meter

Sebuah ruangan tertutup di depan ruangan terbuka yang memiliki pintu berukuran 2 meter dan berwarna coklat ternyata adalah sebuah ruangan bekas tempat percetakan skripsi. Dan sekarang ruangan itu ditempati oleh tujuh anak prakerin dari daerah yang jauh dari bangunan itu berdiri. Tujuh siswa itu terdiri dari tiga laki-laki dan empat perempuan, enam di antaranya berasal dari daerah dan sekolah yang sama, sementara yang satunya lagi berasal dari daerah dan sekolah yang berbeda dari enam siswa tersebut. Siswa itu adalah seorang wanita yang berasal dari daerah perkotaan, berbeda dengan keenam siswa lainnya yang berasla dari daerah pedesaan dan sebenarnya gadia koat itu tidak sendiri tapi masih ada satu gadis kota lagi yang berasal dari kota daerah dan seklaoh yang sama, tapi untuk hari ini siswa itu tidak bisa datang karena kondisinya yang kurang baik.
Ketujuh siswa itu berkumpul jadi satu dalam suatu ruangan dibalik pintu coklat 2 meter yang tertutup rapat. Mereka melakukan banyak aktifitas dalam ruangan yang kira-kira berukuran 10 x 5 meter. Niat mereka ingin mendapatkan banyak pengalaman di lingkup kerja gagal karena terbatasnya fasilitas dari berbagai segi, karena keterbatasan itu jadi mereka hanya bisa melakukan aktifitas sesuka mereka dengan dua computer yang tersedia. Satu computer berfasilitas internet dan yang satunya tidak terhubung karena mengalami sedikit trouble yang tidak bisa dipecahkan oleh mereka.
Setiap harinya mereka memiliki rencana-rencana sendiri untuk menghabiskan 10 jam berada di ruangan dibalik pintu coklat dua meter itu. Ketujuh siswa bersamas atu siswa yang sedang sakit itu tidak jarang bergantian menggunakan kedua computer untuk membuka facebook atau mengerjakan laporan prakerin yang harus terselesaikan saat masa prakerin mereka akan selesai, tapi terkadang dua siswa dari dua sekolah yang berbeda itu membawa laptop mereka sendiri untuk melakukan aktifitas yang mereka inginkan sendiri, dan terkadang juga beberapa siswa diantara mereka memilih tidur di bawah dengan karpet abu-abu yang sengaja mereka bawa sesambi menunggu kedua computer selesai dipakai oleh siswa lainnya.
Dan masih seperti hari-hari yang sebelumnya, hari ini ketujuh siswa tanpa satu siswa yang sedang sakit berada di balik pintu coklat dua meter melakukan aktifitas yang nyaris sama dengan hari-hari sebelumnya. Satu siswa berada di hadapan computer berfasilitas internet sedang membuka facebooknya, satu siswa tidur di antara tiga siswa lain yang sedang duduk di karpet abu-abu sambil menonton film Jepang yang baru saja ia download dari laptop salah satu diantaranya, satu siswa lagi duduk di bangku sambil menyaksikan film yang ketiga temannya lihat.
Sementara satu siswa lagi, tepatnya saya yang berasal dari daerah kota tanpa teman saya dan berasal dari sekolah yang berbeda dari mereka duduk disamping karpet abu-abu membelakangi laptop yang sedang memutar film Jepang dan menghadap ke arah satu siswa yang sedang berhadapan dengan computer sambil membuka facebooknya. Seperti biasa pula, saya duduk sambil berhadapan dengan monitor laptop saya, kedua telinga saya tersumpal sepasang handset yang terhubung dari laptop saya dan beberatus track koreanpop saya masukkan ke dalam windows media player untuk saya dengarkan. Dan tak lupa saya menggunakan fasilitas wifi untuk membuka facebook, blog dan mencari informasi yang ingin say abaca.
Aktifitas seperti hari ini sudah sangat sering saya dan siswa lainnya lakukan di balik pintu coklat berukuran 2 meter yang lebih sering tertutup karena sering ada mahasiswa yang datang untuk mencetak skripsinya.
Hari ini cuaca sangat buruk, bukan hari ini saja cuaca tidak baik seperti hari ini tapi sejak tiga hari yang lalu cuaca di tempat saya sekarang lebih sering hujan. Dalam keadaan yang biasa dan terkesan monotone ini saya meluangkan waktu untuk menggambarkan bagaimana saya berada disini seprti biasanya. Mungkin sayalah yang sedikit berbeda dengan mereka karena saya lebih sering menggunakan waktu saya selama 10 jam untuk melakukan banyak hal, bukannya saya ingin menyobongkan diri tapi inilah faktanya. 

Terima kasih jika ada yang membacanya, ini adalah latihan saya untuk menggambarkan sesuatu agar saya lebih terbiasa dengan pekerjaan ini.
Gamsahamnida!! Hwaiting !!!

Tidak ada komentar:

Posting Komentar