Setelah lama sibuk di dunia saya sebagai seorang pelajar akhirnya kini saya memutuskan untuk muncul kembali untuk menyampaikan beberapa argument dan beberapa alasan penting yang menyangkut argument saya yang juga wajib diketahui oleh orang-orang yang bersangkutan. Memang ini hanyalah permasalahan lama yang sampai saat ini masih belum ada titik tengahnya jadi kali ini saya ingin mengambil titik tengah untuk diri saya sendiri yang mungkin bisa bermanfaat dan menjadi pertimbangan bagi orang lain juga.
Oke! Langsung saja, saya disini ingin menyampaikan pendapat saya tentang dunia tarik suara di Indonesia. Selama bertahun-tahun bahkan sejak saya masih kecil saya selalau mendengarkan musik dari para penyanyi solo dan yang paling saya dengar adalah dari para grup band, dan yang masih sedikit di Indonesia -untuk 2-4 tahun yang lalu- adalah grup vocal. Mungkin tidak hanya saya tapi sebagian orang juga kebanyakan suka mendengarkan lagu Indonesianya dari grup band karena grup band di Indonesia dari tahun ke tahun semakin banyak dan mereka membawa genre musik yang berbeda-beda sehingga tidak membuat bosan bagi orang Indonesia terutama para remaja yang sangat hobi mendengarkan musik sampai mereka merasa tidak bisa hidup tanpa musik.
Dilihat dari perkembangan jumlah grup band dari tahun ke tahun yang berkembang di Indonesia membuat saya meyakini bahwa Indonesia memiliki ciri khas musiknya dengan grup band – grup bandnya. Maksut saya disini adalah ciri khas seperti yang banyak orang ketahui, seperti Korea Selatan yang khas dengan BoyBand atau GirlBandnya yang membuming di negara-negara lain terutama di Indonesia yang juga akhir-akhir ini sering kedatangan BoyBand dan GirlBand Korea. Jadi menurut saya, saya ingin Indonesia bisa seperti Korea Selatan tetapi bukan berarti Indonesia harus seperti Korea Selatan yang menciptakan banyak BoyBand dan GirlBandnya tapi saya ingin Indonesia menciptakan grup band yang bisa membuming seperti BB/GB Korea, mereka tidak hanya terkenal di negaranya tetapi juga di negara lain.
Sebenarnya Indonesia juga sudah hampir mencampai kesuksesan yang sama seperti Korea, beberapa waktu yang lalu Wali menggelar konsernya bersama Zifilia di negara lain -maaf saya lupa dimana- dan mendapat kesan positif dari negara tersebut. Buktinya, orang-orang yang datang untuk menyaksikan mereka bisa ikut bernyanyi, bahkan sanga hafal padahal bahasa mereka dengan Indonesia sudah sangat berbeda. Ini berarti sudah membuktikan bagaimana grup band-grup band yang ada di Indonesia. Untuk saat ini saya hanya tahu itu tapi mungkin sebenarnya masih ada tapi saya tidak tahu karena saya sendiri jarang update masalah musik di Indonesia , saya update kalau ada musik yang membuat telinga saya tidak bosan.
Sekarang lanjut ke permasalahan yang sedikit menjanggal hati saya tentang keadaan dunia tarik suara di Indonesia. Dalam satu tahun terakhir BB/GB di Indoneisa mulai bermunculan dan menimbulkan banyak prod an kontra bahkan banyak orang Indonesia -naasnya- menjadi hatters terhadap orang-orang Indonesia sendiri. Salah satunya BB pertama di Indonesia adalah SM*SH yang mengawali karier mereka dengan pro dan kontra yang sempat dibicarakan sampai beberapa pekan baik di dunia maya ataupun di media, terutama bagi yang menggila sama Korea -termasuk saya-, yang merasa mereka memplagiat idolanya.
Jujur saya tidak tahu menahu tentang plagiat yang mereka lakukan, saya hanya tahu dari info-info dan saya belum pernah menganalisi sendiri -karena saya tidak tertarik- jadi saya kurang tahu. Dan yang lebih saya tidak tahu dan membuat saya very-very confused adalah rumor kalau member SM*SH mengatai salah satu BB Korea, sebut sja Super Junior [SUJU], katanya salah satu dari mereka mengatakan kalau SUJU itu ‘MAHO’ alias ‘Manusia Homo’. Meskipun hal itu juga menjadi perbincangan yang panas, baik dari mulut ke mulut atau di facebook atau twitter, tapi tetap saja saya hanya mau membacanya dan setelah itu saya akan diam dan berfikir, “Apa bener sampek segitunya ?”, “Tapi kok gak diliput sih, itukan kasus parah banget ?”, berbagai pertanyaan menghampiri tapi apalah peduli saya dalam masalah itu dan tidak ada hubungannya juga sama topik saya [].
Munculnya SM*SH juga membuat maraknya munculnya BB & GB yang meramaikan rentetan musik dan…… masalah lagi. Masalah pada SM*SH juga terjadi pada BB & GB baru yang mulai bermunculan di Indonesia, yaitu kasus plagiat. Dan lagi-lagi, saya juga tidak tahu menahu sama seperti pada kasus SM*SH. Catatan penting bagi saya, sebenarnya saya tidak perduli karena saya tidak suka tapi bukan berarti saya hatters loh!! –tapi juga masih sering nggak suka sih . Peace V-
Yang saya herankan, kenapa mereka membuat tampilan baru di kala negara lain sedang marak-maraknya menjadi trends. Padahal sudah sangat terang-terangan kalau di Indonesia juga sudah banyak yang kenak virus KPOP –saya, saya juga -, jadi jelas kalau tiba-tiba di Indonesia mulai bermunculan BB/GB yang langsung numpuk banyak membuat banyak orang berfikir mereka hanya modal ikut-ikutan yang nantinya pasti akan mengatakan ,”Kami memang terinspirasi dari mereka,” yang membuat banyak orang makin mengatakan ,”Huw ~~~~~”. Dengan seperti itu akan menampakkan kalau mereka memang ikut-ikutan dan makin membuat para hatters makin hate dah.
Sekarang saya mulai jengkel juga sih sama masalah ini padahal nggak ada untungnya juga kalau saya jengkel nggak karuan, marah-marah ampek monyong tu bibir –hahaha-. Kejengkelan saya sebenarnya bukan pada aksi yang katanya plagiat itu tapi saya jengkel aja kenapa negara Indonesia yang sangat saya cintai ini kok suka ikut-ikutan dan membuat negara kita ini menjadi negara lain. Saya lebih suka kalau Indonesia punya ciri khas sendiri tanpa mengikuti trend negara lain, sebenarnya memang bagus kalau kita ikut gaya negara lain tapi bukan menjiplaknya loh!
Saya nggak tahu ini salah siapa tapi kalo menurut saya sih ini hanya perbedaan pendapat saja. I just want to say to produser, maksut saya baik kok, saya nggak ada niatan ngebashing toh kita sama-sama orang Indonesia –apa hubungannya ?-, saya cuma memberikan masukan barang kali bisa membuat bapak-bapak & ibu-ibu produser tambah gimana gitu. Hehehe. Tolong kalo mau buat trend baru di Indonesia jangan main ikutin trend negara lain, ini akan buat ciri khas Indonesia pudar dan bisa buat negara nggak lain tertarik lagi.
Ciri khas Indonesia di dunia musiknya nggak sekedar musik biasa kok tapi Indonesia itu khas dengan musik melayunya, banyak orang dari negara lain yang suka dengan musik melayu Indonesia karena di negara lainnya nggak ada. Selain itu, para band-band di Indonesia itu 85% selalu menciptakan kreasi lagu asli, murni dengan gitar, piano dan alat-alat musik mereka sendiri dan juga mereka bawakan sendiri –HEBAT-
Dan sebagai tambahan lagi buat semua orang, nggak Cuma buat produser yang sering saya sebut-sebut tapi juga semua oranglah yang merasa saja –Hehehe-.
Pertama buat yang ngetraining para BB/GB. Menurut saya, kalau memang serius mau buat BB/GB itu tolong dipertimbangkan lagi dalam masalah training. Bukan masalah membanding-bandingkan tapi dilihat dari segi kemampuan, di Korea masa training paling extra cepat itu 1 tahun dan itupun kalau orangnya bener—bener punya kemampuan yang extream juga, sedangkan di Indonesia hanya menggunakan waktu yang singkat bangket, hanya beberapa bulan mereka sudah berani di debut hasilnya kebanyakan tampil sering lipsing –mau ngomong sering tapi saya juga nggak tahu soalnya nggak pernah liat -. Di Korea memang sering lipsing tapi nggak suiring juga sih dan sekalipun nggak lipsing mereka bisa nyanyi sambil gerak-gerak dengan lancar kok, sekalipun buat kesalahan itu hanya kesalahan mengambil nada dan juga jarang terjadi pula. So, tolong buat pertimbangan yang matang sebelum membuat debut untuk mereka.
Menunggu dengan sabar akan menghasilkan hasil yang memuaskan dan masalah gerakkan atau setting tempat yang sering di cap plagiat buat saya tidak terlalu bermasalah, awalnya saya juga pernah mempermasalahkan tapi saya pernah bincang-bincang sama temenku, masalah dance itu kebanyakan ya sama karena setiap gerakan pasti dikombinasikan dengan gerakan yang bervariant lagi. Gerakan yang sama nggak terjadi di Indonesia di Indonesia tapi di Korea juga ada kok. Dan masalah setting tempat, kalau setting juga kayak gitu juga kok jadi buat masalah gerakan dan setting juga jangan terlalu dipermasalahkan.
Tambahan lagi buat para fans dan hatters. Tolong jangan berperang hanya karena masalah idola kalian, saya juga punya idola dan mendengar rumor juga ada yang menjiplaknya tapi saya tidak mau terlarut dalam kekesalan saya yang belum pasti karena itu sangat merugikan karena belum ada bukti yang nyata benar didepan mata makanya saya tidak mau membuat aksi-aksi brutal, kalaupun memang terbukti sampai dibawa ke jalur hukum biarkan pihak-pihak yang bersangkutan saja yang menanganinya dan saya ikut berdoa saja semoga masalahnya cepat diselesaikan dan jangan sampai terjadi lagi untuk kesekian kalinya. Saya berlaku seperti itu bukan karena saya bukan fans sejatinya, saya fans sejati idola saya tapi saya punya cara sendiri untuk mengapresiasikannya tanpa melakukan tindakan negative.
Tidakkah idola kita kecewa kalau kita telah melakukan hal yang tidak berguna hanya karena sikap kekanak-kanak dan tantangan-tantangan gak bermanfaat. Berilah dukungan saja pada idola kita tanpa melihat siapapun yang bisa mempengaruhi dan mengubah kita.
Pedulilah dengan apa yang kita sukai dan jangan perduli pada apa yang tidak kita suka. Bayangkan saja kalian tidak tahu apa-apa dan yang kalian tahu hanyalah apa yang kita sukai tadi.
Sekian sambutan dari saya –loh?-. Semoga bermanfaat dan membuat reader jadi sadar dan jangan salah artikan kata-kata saya, dan saya harap reader nggak marah atas argument saya. Makasi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar