Ya udah ini silahkan baca !!!
NB : Gak usah mikirin sebenernya blog saya ini tentang apa sih . Pokoknya, intinya blog ini tentang semua hal hal yang saya suka so apapun ada disini. Kalau foto kayaknya saya masih berencana buat tumbler. Hehehe. Sekalian mindahin foto2 di laptop yang udah penuh sampe bikin LOLA pol. Ckckckc. Saya kehabisan kata2. Wasalan. Silahkan baca :D
Kau tahu apa yang saat ini sedang kurasakan
? Aku sangat sedih dan takut. Entah apa yang sebenarnya ada dalam otakku, aku
hanya memikirkan sesuatu yang belum pernah kupikirkan sebelumnya : masa depan
yang nyata. Dulu saat statusku masih pelajar dan akupun masih sering pergi ke
sekolah aku selalu menantikan masa depanku. Masa depan yang selalu kuibaratkan
seperti sebuah pintu besar pembatas duniaku saat itu dan impian yang ada
dikepalaku. Gembok pintu itu terbuka namun pintu itu tidak pernah terbuka
sampai saatnya tiba. Seharusnya ketika pengumuman kelulusanku diumumkan pintu
itu terbuka dan aku keluar melewatinya dengan rasa suka cita dan tangis bahagia
tapi, sampai saat ini meskipun pintu itu jelas telah terbuka didepan mata
sekalipun aku belum pernah melewatinya. Aku masih terpaku ditempatku menatap
keadaan diluar pintu itu, terkadang aku bergidik dan menjauh lebih jauh dari
tempatku menanti.
Apa ini ketakutanku ? Apa yang aku
takutkan ? Masa depan yang belum tampak ? Pengecut.
Aku pernah mengatakan, sekarang bukan
saatnya bermimpi tapi sekarang adalah saatnya bertindak untuk bermimpi. Terbang
menggapai bulan, berenang mencari berlian, berlari mencapai kesuksesan.
Seharusnya itu yang harus kulakukan sekarang, seharusnya itu prioritas hidupku,
seharusnya bukan disini lagi tempatku, seharusnya tidak ada lagi waktu berdiam,
waktu tidak pernah berhenti, apa yang sedang aku tunggu ? Kesuksesan ? Belum
pernah ada penulis yang menceritakan tentang kesuksesan pemalas yang lebih suka
menunggu waktu dan tertidur pulas tanpa beban. Kediamanku tidak akan
menghasilkan apapun. Waktu berfikirkupun sia-sia karena aku hanya menggunakan
otak tanpa bertindak. Aku tidak cacat, seharusnya aku bergerak dengan segala
organ yang kumiliki.
Dan pintu itu, mulai saat ini aku harus
bisa keluar meski rasa takutku belum pernah beranjak. Pertama mungkin aku harus
melihatnya lagi, memperhatikannya lagi, apa yang sedang pintu itu rencanakan
ketika kakiku beranjak meninggalkan tempatku untuk pertama kalinya ? Kesuksesan
atau kegagalan ? Atau dari sukses menjadi gagal ? Atau dari gagal menjadi
sukses ? Atau gagal seterusnya ? Atau sukses selamanya ? Tidak ada satupun orang yang tahu bahkan pintu itupun tidak akan pernah mengatakan apapun. Pintu
itu hanya benda mati, dia saksi bisu masa dahuluku dan masa depanku. Dan apa
yang terjadi nanti adalah ganjaran apa yang telah aku lakukan, Tuhan Maha Adil,
Dia Yang Maha Tahu akan memberikan ganjaran setimpal atas usahaku.
Kedua aku harus benar-benar keluar.
Berusaha. Bermimpi. Berbicara pada Tuhan bahwa “aku pasti bisa”. Dan berbicara
pada dunia “lihatlah aku !”. Akan kutunjukkan siapa aku sebenarnya. Aku bukan
pembual.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar